Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Buleleng Reika Nurhaeni, menghadiri pembukaan Buleleng Festival 2025 yang berlangsung di depan Tugu Singa Ambara Raja yang di gelar oleh pemerintah daerah Kabupaten Buleleng, Senin (18/8).
Buleleng Festival 2025 diselenggarakan pada tanggal 18–23 Agustus 2025, dengan mengangkat tema “The Mask History of Buleleng” (Topeng Leluhur, Jiwa Buleleng). Tema ini bertujuan untuk mengenalkan kembali sejarah topeng, bukan hanya sebagai media seni pertunjukan, tetapi juga sebagai representasi identitas, spiritualitas, dan peradaban leluhur. Topeng Wayang Wong Tejakula dipilih sebagai ikon kesenian topeng khas Kabupaten Buleleng.
Dalam sambutannya, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh tamu undangan yang hadir pada acara tersebut. Festival ini juga diharapkan menjadi ajang bagi generasi muda untuk belajar dan mencintai warisan leluhur, serta melestarikan budaya Buleleng. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, seniman, budayawan, dan semua pihak yang ikut terlibat pada event ini. Buleleng Festival 2025 secara resmi dinyatakan dibuka oleh Bupati Buleleng.
Sementara itu, mewakili Gubernur Bali, Wakil Gubernur Giri Prasta membacakan sambutan Gubernur Bali. Beliau menyampaikan kepada seluruh kecamatan dan 148 desa/kelurahan yang ada di Buleleng memiliki atau menjalankan TPS 3R. Selain itu juga disampaikan apresiasi atas penanganan sampah di Buleleng. Dengan adanya tempat pembuangan akhir (TPA) dan tempat pengolahan sampah (TPS) yang ada di Buleleng, telah memiliki Teba Modern.