Upaya
percepatan penurunan stunting di Kabupaten Buleleng memasuki babak baru dengan
digelarnya Kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung
Laksmi Graha, Selasa, (8/7/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku
kepentingan dari tingkat kabupaten hingga desa, termasuk Kepala Bidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Buleleng, IAK Septiani Utami yang hadir sebagai salah satu narasumber.
Bupati Buleleng, yang diwakili oleh Wakil
Bupati, Gede Supriatna dalam sambutannya menyampaikan bahwa penanganan stunting
merupakan prioritas pembangunan sumber daya manusia yang membutuhkan sinergi
antar-instansi, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat itu sendiri. Beliau
menekankan pentingnya perencanaan yang terintegrasi dan berbasis data dalam
mendukung intervensi spesifik maupun sensitif terhadap balita dan ibu hamil
yang rentan terhadap stunting. Beliau juga menyoroti keberhasilan Buleleng
dalam menurunkan prevalensi stunting dari 22,05% pada 2019 menjadi 2,6% pada
2024. "Ini adalah hasil kerja keras semua pihak, tetapi kita tidak boleh
berpuas diri. Masih ada tantangan besar yang harus diatasi," ujarnya.
"Rembuk
stunting bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan momen strategis untuk
menyamakan persepsi, menyusun rencana aksi, dan yang terpenting, membangun
komitmen bersama untuk mewujudkan generasi Buleleng yang sehat dan
cerdas," tambahnya.
Kegiatan rembuk stunting ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh peserta
yang terdiri dari perwakilan perangkat daerah, camat, kepala desa/lurah,
organisasi masyarakat yang turut aktif dalam isu kesehatan dan gizi.
Penandatanganan komitmen ini menjadi simbol dimulainya aksi terpadu dan terintegrasi dalam percepatan penurunan
angka stunting di Kabupaten Buleleng. Komitmen tersebut memuat poin-poin
penting, antara lain: optimalisasi peran posyandu dan kader kesehatan,
penguatan sistem pemantauan status gizi, peningkatan layanan kesehatan ibu dan
anak, hingga perbaikan sanitasi dan akses air bersih di wilayah rawan stunting.
Rembuk stunting tahun ini juga menampilkan pemaparan capaian
dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Buleleng dalam penurunan angka stunting
selama tiga tahun terakhir. Pada kesempatan ini Wakil Bupati Buleleng menggarisbawahi
lima strategi utama yang akan diperkuat yaitu : 1. Sinergi lintas sektor,
melibatkan dinas kesehatan, P2KBP3A, dan masyarakat.
2. Evaluasi menyeluruh terhadap program yang telah dilaksanakan.
3. Fokus intervensi tepat sasaran, baik dari segi usia,
lokasi, maupun anggaran.
4. Edukasi gizi dan pola asuh yang intensif kepada
masyarakat.
5. Pemantauan rutin tumbuh kembang anak melalui posyandu
dengan data yang akurat.