Dalam upaya memperkuat sinergi lintas sektor
dan percepatan penanganan stunting, Fungsional Perencana Bappeda Buleleng
beserta staf dari Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Buleleng menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan
Pencegahan dan Penurunan Stunting Tahun 2025 yang digelar di Ruang Rapat
Jempiring, Kantor Bappeda Provinsi Bali, pada Selasa (8/7).
Rapat yang diinisiasi oleh Bappeda Provinsi
Bali ini menghadirkan perwakilan dari Bappeda Kabupaten/Kota se-Bali, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota se-Bali, Dinas PMD Kabupaten/Kota se-Bali dan Dinas KB
Kabupaten/Kota se-Bali, Kegiatan rapat dibuka oleh Kepala DPMD DUKCAPIL
Provinsi Bali, hadir juga narasumber dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali
dan Direktur Politeknik Kesehatan Kemnkes Denpasar.
Tujuan dari rakor ini adalah untuk memperkuat
koordinasi, sinkronisasi, serta integrasi program dan kegiatan dalam percepatan
penurunan stunting secara holistik dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga menjadi
wadah evaluasi atas capaian tahun sebelumnya serta penyusunan strategi baru
untuk tahun 2025.
Dalam rapat tersebut, Kepala Bappeda Provinsi
Bali dalam arahannya menyampaikan bahwa diperlukan tindaklanjut yang konkret
dan terukur untuk memastikan implementasi program pencegahan dan percepatan
penurunan stunting dapat berjalan optimal
sesuai target prevalensi stunting di Provinsi Bali tahun 2025 sebesar 6,4%.
Dalam rapat koordinasi ini Adapun Rencana Tindak
Lanjut yang telah disepakati antara lain :
1. Melaksanakan
penguatan koordinasi lintas sektor melalui kegiatan rapat koordinasi dengan
agenda monitoring dan evaluasi sehingga tersusun roadmap kerja lintas sektor
yang saling terintegrasi.
2. Melaksanakan
pencegahan dan percepatan penurunan stunting melalui implementasi intervensi
spesifik dan intervensi sensitive.
3. Melakukan
penguatan dan perluasan program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)
diseluruh kabupaten/kota dengan prioritas pada 1.000 HPK serta adanya
pemuktahiran data Anak Asuh (AA) dan Orang Tua Asuh (OTA).
4. Mendorong
penggunaan dana APBDes dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan
stunting di desa (PMT, Sanitasi, Edukasi).
5. Optimalisasi
pelaksanaan sosialisasi dan kampanye terkait dengan program gizi, Kesehatan ibu
dan anak, pemeriksaan calon pengantin serta praktik baik terkait perilaku hidup
bersih dan sehat berbasis budaya local melalui media cetak dan media eletronik.
6. Melaksanakan evaluasi dan analisis
capaian target indicator percepatan penurunan stunting tahun 2024 melali
penyusunan laporan evaluasi komprehensif capaian indicator percepatan penurunan
stunting tahun 2024, analisi factor pendukung dan penghambat program,
identifikasi best practices yang dapat direplikasi serta penyusunan strategi
pencapaian target berdasarkan lesson learned 2024