22 Januari 2018, Rapat Kerja Evaluasi Gubernur Semester II Tahun 2017, yang berlangsung di gedung Wisma Sabha Kantor Gubernur Bali, Kepala Bappeda Litbang Ir. Gde Darmaja yang di daulat sebagai salah satu pemapar mewakili Kabupaten Buleleng, selain menyampaikan capaian ekonomi makro di Tahun 2017, juga menyampaikan strategi yang dilakukan Buleleng dalam upayanya mengurangi angka kemiskinan, diantaranya dengan membangun infrastruktur daerah/sarana konektivitas yang memadai sebagai urat nadi perekonomian masyarakat, pelayanan publik berupa pencatatan kependudukan jemput bola dan mobile, serta upaya mengurangi angka putus sekolah melalui Posko DO. Tidak lupa dalam kesempatan ini juga beliau menyampaikan bahwa fokus Pemerintah Kabupaten Buleleng pada Tahun 2018 dan yang akan datang adalah sektor pertanian, dengan upaya-upaya peningkatan kapasitas, pemenuhan sarana-prasarana, penanganan pasca panen, serta intervensi Teknologi Nuklir (bekerjasama dengan BATAN) untuk pemuliaan tanaman khas endemik Buleleng. Secara khusus dan optismis, Gde Darmaja mengungkapkan bahwa target akhir periode, pengurangan kemiskinan Kabupaten Buleleng di RPJMD Buleleng Tahun 2017-2022 berada pada kisaran 2%, sehingga diharapkan secara kuantitas penduduk miskin di Buleleng akan berkurang secara signifikan.
Pertanian menjadi fokus utama karena karakteristik Buleleng berbeda dengan kabupaten/kota lainnya yang lebih mengandalkan sektor pariwisata. Dengan kontribusi sebesar 22,68% pada tahun 2016, Buleleng akan berupaya meningkatkan kontribusi sektor pertanian dan berharap bahwa peningkatan yang nantinya akan dicapai akan berpengaruh positif dan meningkatkan kontribusi pertanian di Bali, yang saat ini baru berkisar pada angka 15%. Pertanian sendirri diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkualitas atau inklusif, khususnya sebagai sektor lapangan usaha yang paling tangguh terhadap pengaruh situasi global.