(0362) 21149
bappeda@bulelengkab.go.id
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Pembangunan Indonesia dan Permasalahannya

Admin bappeda | 30 Mei 2016 | 138521 kali

PENDAHULUAN Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 dan dari saat itulah bangsa Indonesia memulai pembangunan yang sebenarnya. Tujuan dari pembangunan yaitu tidak lain adalah menyejahterakan rakyat atau menjadi lebih baik dari sebelumnya. Indonesia terdiri dari pulau-pulau besar maupun kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan terdiri dari bermacam-macam suku dan kebudayaan. Tidaklah mudah bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan dengan keadaan yang beranekaragam. Tentu pembangunan tersebut harus disesuaikan dengan keadaan wilayah dimana pembangunan itu dilaksanakan. Penduduk Indonesia berjumlah 200 juta jiwa lebih, kekayaan alam melimpah ruah yang terbentang diseluruh nusantara. Hal ini merupakan suatu modal yang sangat penting bagi pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Sumber daya manusia di Indonesia sangatlah besar dan sangat mendukung keberhasilan pembangunan. Rakyat Indonesia belum merasa sejahtera meskipun sumber daya alam yang dimilki bangsa sangat besar. Sepertinya tujuan-tujuan pembangunan belum tercapai dan masih banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Pembangunan juga belum merata diseluruh pelosok tanah air, masih banyak daerah-daerah terutama diluar Jawa yang membutuhkan perbaikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan. Pembangunan memeng perlu tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Tahapan pembangunan itu sendiri dibedakan menjadi tiga jangka waktu yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan. Maka dengan demikian jika pembangunan akan dilaksanakan perlu ditinjau terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pembangunan itu termasuk jangka panjang, menengah atau tahunan. Sehingga pembangunan itu dapat dilaksanakan dengan biaya yang seminimal mungkin dan mendapat hasil yang semaksimal mungkin. PERMASALAHAN Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia mempunyai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar, tetapi pelaksanan pembanunan belum bisa maksimal atau dapat dikatakan gagal. Tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pembangunan di Indonesia? Pemerintah tidak tinggal diam dalam melihat hal ini. Apa solusi yang tepat agar pembangunan di Indonesia dapat berjalan dengan lancar dan tujuan-tujuan pembangunan dapat tercapai? PEMBAHASAN Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia Pembangunan merupakan proses perubahan yang berangkat dari situasi nasional tertentu untuk mencapai kondisi nasional yang lain yang lebih baik. Sejak awal pembangunan kita bersepakat untuk memanusiawikan pembangunan kita. Kita tidak ingin menjadi manusia mesin tanpa jiwa dan kalbu, dan sekedar menjadi masyarakat teknologis. Masyarakat maju dan mandiri di Indonesia yang diinginkan dan dikehendaki rakyat dan bangsa bukanlah masyarakat modern sekuler tanpa kendali agama dan moral. Kita tidak ingin terjebak dan terperosok kedalam penderitaan dan kesalahan bangsa lain dalam pembangunan masa depan yang diinginkan rakyat Indonesia adalah masyarakat yang berkeseimbangan kesejahteraan lahir dan batin. Kegagalan Pembangunan di Indonesia Krisis sosial yang melanda Indonesia sejak 1997 hingga saat ini bukan terjadi begitu saja, melainkan suatu proses panjang yang melibatkan seluruh stake holders. Dapat dikatakan, krisis multidimensi yang terjadi hingga saat ini merupakan wujud nyata dari kegagalan pembangunan. Puncak krisis adalah terjadinya kerusuhan 1998 yang disusul dengan mundurnya Presiden Soeharto. Kegagalan pembangunan tidak hanya disebabkan oleh karut-marutnya pelaksanaan pembangunan di lapangan, melainkan dimulai dari hulunya. Geografi Indonesia sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau dengan sarana komunikasi dan pengangkutan yang belum sempurna. Hal ini mengakibatkan banyaknya hambatan dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Kemudian keadaan rakyat, yang menjadi sarana penerangan dan penyuluhan, masih sangat heterogen dengan kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan serta kecerdasan yang masih sangat terbatas. Keterikatan sebagian besar rakyat pada tradisi dan kondisi lingkungan juga merupakan hambatan untuk mengadakan pembaharuan dalam pandangan maupun sikap hidupnya. Jika kita menyoroti tentang sumber daya manusia yang ada, dapat dikatakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat besar, tetapi kualitas SDMnya tidak sesuai yang diharapkan. Hal ini juga dapat menghambat pelaksanaan pembangunan. Seperti yang kita lihat, tenaga-tenaga ahli kebanyakan didatangkan dari luar negeri. Kemudian masalah sumber daya alam, Sebenarnya bangsa kita memiliki sumber daya alam yang sangat besar, tetapi kita tidak bisa mengolahnya sehingga harus mengadakan kerjasama dengan perusahaan dari luar negeri. Dengan demikian, sumber daya alam yang seharusnya bisa kita manfaatkan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya tidak bisa maksimal karena harus berbagi keuntungan dengan pihak kedua. Kegagalan atau keberhasilan pembangunan sangat tergantung dari pihak pelaksana (pemerintah dan masyarakat). Pemerintah dalam merealisasikan suatu kebijakan harus mendapat dukungan dari rakyatnya, karena tanpa dukungan dari masyarakat suatu kebijakan tidak dapat berjalan dengan lancar. Kemudian orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan juga sangat menentukan kelacaran pembangunan, yaitu moral yang dimiliki oleh para pejabat. Sebagai contoh banyak para pejabat yang melakukan korupsi, sehingga dana-dana yang sebenarnya untuk pembangunan, sebagian masuk kantong para pejabat. Hal tersebut tidak kita sadari dapat menyebabkan ketidaklancaran pembangunan. Gagasan Mengatasi Kegagalan Pembangunan Setelah kita mengetahui beberapa hal yang menyebabkan kegagalan pembangunan maka dapat diuraikan beberapa solusi yang mungkin dapat memperlancar pembangunan. Pertama penerangan pembangunan, yaitu upaya menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan melalui kegiatan “penerangan pembangunan” bertujuan untuk menciptakan kondisi sosial kultural yang mantap dan dinamis, sehingga setiap warga mau dan mampu mengembangkan potensi manusiawanya secara optimal. Secara garis besar, tujuan penerangan pembangunan adalah secara kuatitatif mampu menjangkau masyarakat seluas mungkin dan secara kualitatif mampu menumbuhkan dan membina kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Kedua, penyuluhan pembangunan yaitu suatu sistem pendidikan diluar sekolah untuk anggota masyarakat. Sasaran penyuluhan adalah manusia. Penyuluhan bertujuan adalah untuk mewujudkan keadaan yang memungkinkan masyarakat berproduksi lebih baik, melakukan usaha yang lebih menguntungkan, dan hidup lebih sejahtera baik materi maupun spirit. Berdasarkan pengalama, untuk lebih berhasilnya pembangunan, maka fungsi penyuluhan oleh instansi terkait selalu ditangani secara khusus selain fungsi pengaturan dan pelayanan. Dalam konteks ini penyuluhan berfungsi sebagai faktor penunjang pembangunan. Ketiga, apresiasi keadaan yaitu dalam rangka mengembangkan peranan dan kegiatan penyuluhan, maka apresiasi keadaan masyarakat perlu dilakukan dengan cermat. Ada beberapa langkah apresiasi kondisi masyarakat yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan: v Jangkauan media massa terhadap khalayak yang herterogen masih perlu ditingkatkan. Sebagai contoh, RRI dan TVRI yang mempunyai stasiun penyiaran atau produksi, baik yang stasioner maupun keliling di seluruh Indonesia, seharusnya dapat menjangkau seluruh pelosok tanah air termasuk desa-desa. Hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa di berbagai tempat siaran RRI dan TVRI kurang atau tidak dapat diterima khalayak dengan jelas. v Tujuan menggerakkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan melalui ide-ide pembaharuan dan perubahan bidang ekonomi, politik, dan sosial dalam masyarakat tidak selalu mudah diterima, kecuali apabila masyarakat mengerti dan menyadari betul mengenai manfaat yang akan diperoleh dari hasil pembaharuan tersebut. v Laju komunikasi dalam masyarakat desa akan dapat berjalan dengan lancar apabila dalam komunikasi ada pengertian yang benar dan menggunakan bahasa yang sama, sederhana, dan mudah dimengerti. v Pada umumnya, pemimpin setempat menyampaikan pesan pembaruan kepada rakyat melalui media komunikasi tatap muka atau antarpribadi. Dengan demikian, opini leader setempat memegang peranan penting dalam komunikasi di daerah pedesaan. Disamping ketiga gagasan tersebut dapat juga dengan memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Menanamkan moral yang baik sejak dini sangat penting bagi generasi yang akan datang. Perbaikan mutu pendidika tersebut bertujuan meningkatkan mutu sumber daya manusia agar dimasa yang akan datang bangsa kita tidak perlu mendatangkan ahli-ahli dari luar negeri. Penanaman moral yang baik sejak dini bertujuan untuk meningkatkan mutu budi pekerti yang baik, jujur, dan bertanggungjawab bagi generasi yang akan datang. PENUTUP Kesimpulan Pembangunan sangat dipengaruhi oleh para pelaksana pembangunan, yaitu pemerintah dan warga masyarakat (berupa dukungan kepada kebijakan pemerintah). Komunikasi juga menentukan berhasil tidaknya pembangunan, baik komunikasi melalui media massa maupun secara langsung oleh para pemimpin setempat. Adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat harus diciptakan agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang maksimal. Saran Untuk menagatasi kegagalan pembangunan yang dialami oleh bangsa Indonesia diperlukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang telag ditetapkan, dengan tujuan kedepannya agar lebih baik dan membawa manfaat bagi masyarakat luas. Kemudian memajukan pendidikan nasional sedini mungkin agar muncul generasi-generasi muda yang berkualitas baik secara moral dan pola pikir yang maju. Download disini