Salah satu kebijakan yang dibahas dalam rapat ini yaitu mengenai keberlanjutan iuran suka duka.

Kepala Bappeda Reika Nurhaeni membuka acara dengan menyampaikan harapan untuk tahun yang akan datang dan menekankan pentingnya solidaritas antar pegawai. "Iuran suka duka ini bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi bentuk nyata rasa kebersamaan kita sebagai satu keluarga besar di Bappeda," ujarnya.

Beberapa agenda dibahas, termasuk evaluasi sistem pengumpulan iuran tahun sebelumnya dan usulan penyesuaian besaran iuran untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang semakin kompleks. Para peserta rapat juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan dan aspirasi.

Rapat berlangsung interaktif dengan sesi diskusi yang melibatkan seluruh peserta. Setiap staf yang ingin menyampaikan saran masukkannya diberikan kesempatan untuk menyampaikan capaian sebelumnya dan menyampaikan rencana kerja ke depan.

Rapat berlangsung selama dua jam dan ditutup dengan kesepakatan bersama untuk melanjutkan program iuran suka duka dengan beberapa perbaikan sesuai usulan yang telah disepakati. Langkah ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antar pegawai serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis di tahun baru.

"Semoga di tahun ini, dengan semangat baru, kita bisa bekerja lebih solid dan tetap saling mendukung di setiap suka maupun duka," pungkas Kepala Bappeda sebelum rapat ditutup.

Rapat berlangsung dengan suasana penuh semangat kebersamaan, mencerminkan komitmen seluruh staf untuk mendukung langkah-langkah strategis Bappeda di tahun yang baru ini. Diharapkan, hasil dari pembahasan ini dapat menjadi landasan yang baik dalam mempererat hubungan antar pegawai serta mendukung suasana kerja yang harmonis di lingkungan Bappeda.