Dalam upacara bendera memperingati HUT Monumen Perjuangan Bhuana Kerta dan LVRI tersebut juga tampak hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Para Asisten, Staf Ahli, Forkopimda, Pimpinan SKPD dan BUMD, Ketua LVRI beserta Para Veteran.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara yakni Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd yang dalam hal ini mewakili Penjabat Bupati Buleleng. Sedangkan Komandan Upacara adalah Lettu Inf Yudhi Hermanto Dankipan C Yonif Rider 900.

Di awali dengan pengibaran Sang Merah Putih oleh Paskibraka dan pasukan upacara yang terdiri dari Unsur TNI, ASN, Pelajar SMA/SMK, Upacara bendera berlangsung dengan khidmat dan lancar.

Dalam pidatonya inspektur upacara berkata “Monumen Bhuana Kerta adalah monumen perjuangan yang dibangun untuk memperingati kemerdekaan dan perjuangan rakyat Bali. Bhuana Kerta memiliki makna dunia yang damai, tentram, dan bebas dari segala macam penindasan. Monumen perjuangan ini dibangun setelah kemenangan perjuangan Rakyat Bali dalam mempertahankan daerahnya dari kolonialisme Belanda yang ingin memecah belah Rakyat Bali pasca Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan, maka untuk mempertahankan wilayah, bangsa dan negara, para pejuang membuat ikrar yang berbunyi “Bilamana republik indonesia menang meraih kemerdekaan 100%, di tempat ini akan didirikan sebuah pura republik”

Selain itu Inspektur Upacara mengajak kita semua untuk memberikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi – tingginya atas perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan perang. “Mari kita mantapkan komitmen untuk senantiasa mengisi kemerdekaan ini dengan prestasi, kerja keras, serta penuh pengabdian untuk membangun bangsa dan negara, dan bersatu mewujudkan “Bhuana Kerta”, yaitu dunia yang damai , tentram kerta raharja”.

Setelah Upacara Bendera selesai dilaksanakan, ada pula kegiatan tambahan pada pukul 09.30 Wita, yakni Muspayang Bakti yang dilaksanakan di Pura Bhuana Kerta.