Rapat Koordinasi ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ir. Ketut Lihadnyana, M.M.A. didampingi Sekretaris Daerah Drs. Gede Suyasa., M.Pd. Kegiatan tersebut turut dihadiri Para Asisten Setda Buleleng, OPD dan BUMD terkait lingkup Pemkab Buleleng, BPD Bali Cabang Singaraja dan Seririt serta Koordinator PKH se-Kecamatan Kabupaten Buleleng.

Pada sambutan/arahan yang disampaikan oleh Bapak Penjabat Bupati, mengatakan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem menjadi prioritas pembangunan nasional tahun 2023-2024. Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Buleleng tiga tahun terakhir mengalami penurunan yang signifikan tahun 2020 sebesar 0,52% menjadi 0,28 tahun 2021 dan tahun 2022 turun menjadi 0,05%, atau turun sebesar 0,47%.

"Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, diperlukan langkah-langkah kongkrit dalam percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem," ujar Pj Bupati. Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan.

Di akhir sambutannya Pj Lihadnyana menargetkan 6 bulan ke depan kasus angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Buleleng bisa nol kasus. Dimana dari data sampai saat ini di Kabupaten Buleleng angka kemiskinan ekstrem menyentuh pada 5.314 orang.

Pj. Bupati mengharapkan kepada peserta rakor, untuk bekerja keras agar percepatan penaggulangan kemiskinan dapat diakukan dengan maksimal, salah satunya dengan mencari penyebab kemiskinan itu sendiri, sehingga intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan sesuai dengan penyebab kemiskinan.