Rapat evaluasi yang berlangsung di Ruang rapat Unit IV Setda Kab. Buleleng dipimpin oleh Sekretaris Daerah Drs. Gede Suyasa, M.Pd. serta dihadiri oleh Para Asisten dan seluruh Kepala Perangkat Daerah serta Camat dilingkungan Pemkab Buleleng.

Berdasarkan laporan Kepala Bappeda Kabupaten Buleleng Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.Sos., M A.P. disampaikan bahwa pelaksanaan program/kegiatan pembangunan yang telah disusun pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Kabupaten Buleleng Tahun 2023, disamping berdasarkan pada evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, juga berpedoman pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2023-2026 dan serta mengacu pada berbagai kebijakan pemerintah dan peraturan perundangan-undangan.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi triwulan I tahun 2023, berdasarkan pemilihan jenis evaluasi. Pemilihan jenis evaluasi dimaksud tergantung tujuan evaluasi, pada pelaksanaan Evaluasi Program Kegiatan Pembangunan Daerah triwulan I Tahun 2023, Metode Evaluasi yang digunakan berdasarkan basis data dan informasi dari Pengukuran Kinerja masing-masing Perangkat Daerah, yaitu membandingkan realisasi dengan target (Gap Analysis) yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) perangkat daerah tahun 2023.

Basis Data dan Informasi yang digunakan dalam evaluasi ini, berdasarkan hasil Laporan Capaian Pelaksanaan Program Kegiatan Perangkat Daerah yang dilaporkan pada setiap bulan (baik itu ke Bappeda, Inspektorat, Bagian Organisasi dan Bagian Ekbang, Setda Kabupaten Buleleng). Hendaknya laporan dimaksud merupakan hasil evaluasi mandiri (self-assessment) dari masing-masing Perangkat Daerah.

Disampaikan pula oleh Kepala Bappeda mengenai Potret Capaian pelaksanaan program kegiatan Pembangunan Daerah pada Triwulan I tahun 2023 ini dimana

dari 40 OPD pada lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng, tidak terdapat OPD pada kriteria Sangat Rendah.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. saat menyampaikan arahannya secara tegas menekankan jumlah realisasi keuangan harus seimbang dengan realisasi kegiatan. Sehingga pada triwulan selanjutanya mampu balance dan seluruh kegiatan bisa terealisasi sampai penghujung tahun.

Selain itu ditekankan juga untuk seluruh OPD agar lebih berhati-hati dalam menyusun dan merealisaskan kinerjanya. Karena idealnya kegiatan fisik harus lebih besar 5% dari realisasi keuangan.

Pihaknya juga memaklumi bahwa target yang dipenuhi karena pada dasarnya triwulan pertama minim kegiatan, namun tetap menekankan untuk senantiasa menyusun laporannya agar bisa balance sampai triwulan berikutnya. Untuk di ketahui capaian program kinerja seluruh OPD dilingkungan Pemkab Buleleng pada Triwulan I telah mencapai 20,07%.