(0362) 21149
bappeda@bulelengkab.go.id
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Rapat Koordinasi Dan Evaluasi Pelaksanaan 8 (Delapan) Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Buleleng

Admin bappeda | 18 Desember 2023 | 720 kali

Dengan mengundang Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS Kabupaten Buleleng, serta Loka POM Kab. Buleleng. Bappeda Kabupaten Buleleng menggelar Rapat koordinasi dan evaluasi Pelaksanaan 8 (delapan) Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Buleleng bertempat di Ruang Rapat Bappeda, Senin (18/12/2023).
Rapat dipimpin oleh Kepala Bappeda Reika Nurhaeni , yang dalam hal ini juga sebagai Wakil Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Buleleng. Selain mengevaluasi Pelaksanaan Stunting di Tahun 2023, Agenda kali ini juga akan membahas rencana pelaksanaan kegiatan stunting di tahun 2024.
Kepala Bappeda Kabupaten Buleleng Reika Nurhaeni menyampaikan akan terus berupaya dalam menyelesaikan permasalahan stunting. Stunting merupakan masalah prioritas dari tingkat pusat sampai daerah yang harus ditekan atau dituntaskan. Pencegahan stunting tidak terlepas dari 8 (delapan) tahapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Saat ini penginputan 8 Aksi Konvergensi sudah mencapai di Aksi 7 yaitu Pengukuran dan Publikasi, ada beberapa point yang dievaluasi diantaranya, ketepatan jadwal pelaksanaan input di Master Ansit serta pemenuhan data cakupan layanan.
Dalam pelaksanaannya, upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting dilakukan mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Inilah yang menjadi tugas kita bersama, dimana pencegahan stunting dibutuhkan sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder yang ada.
Lebih lanjut Kepala Bappeda mengatakan, upaya pencegahan stunting diperlukan data yang valid, agar dalam melakukan penyusunan rencana aksi, dapat dilakukan dengan baik sehingga hasilnya tepat sasaran.
Sebagai gambaran, Kabupaten Buleleng untuk prevelensi stunting berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) di tahun 2023 yaitu 2,7 %, hal tesebut mengalami penurunan dari tahun 2022 sebesar 11 % berdasrkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI)