Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Semester II Tahun 2023.
Admin bappeda | 04 September 2023 | 327 kali
Mewakili Ketua Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Buleleng, Kepala Bappeda Kabupaten Buleleng Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.Sos., M.A.P., membuka Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Semester II Tahun 2023. Acara tersebut berlangsung di ruang rapat Bappeda, Senin (4/09/2023).
Ibu Kepala Badan dalam sambutannya mengatakan, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang, yang ditandai dengan panjang/tinggi badannya berada dibawah standar. Hal itu bukan semata-mata karena ukuran fisik pendek tetapi lebih kepada konsep bahwa terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ lainnya, termasuk otak. Kondisi ini menuntut kita semua untuk melakukan upaya penangganan stunting.
Prevalensi stunting di Kabupaten Buleleng masih menjadi masalah terutama pada disparitas ditingkat Desa, sehingga penanganan pencegahannya lebih fokus melalui pendekatan keluarga dengan menyasar remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita, "jelasnya.
Pengalaman global menunjukkan bahwa penyelenggaraan intervensi yang konvergensi yaitu terintegrasi, terkoordinir dan bersama-sama untuk menyasar kelompok prioritas dilokasi prioritas merupakan kunci keberhasilan percepatan penurunan stunting. Untuk itu kegiatan ini penting dilaksanakan dalam meningkatkan pemahaman dan penyamaan persepsi serta gerak langkah TPPS Kabupaten Buleleng.
Diakhir sambutannya Reika Nurhaeni mengajak OPD terkait untuk dapat bersinergi dan bersama-sama melakukan melakukan kegiatan intervensi dengan menyusun program kegiatan serta ketersediaan anggaran yang dimiliki dalam upaya percepatan penurunan stunting dimasing-masing instansi serta berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Buleleng, melalui optimalisasi mobilisasi sumber daya.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua Satgas Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr. Made Ayu Witriasih dalam sambutannya mengatakan Target penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2024 yang harus dicapai adalah sebesar 14 persen. Dimana untuk Intervensi penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.
Untuk itu, tujuan dari dilaksanakannya kegiatan Forum Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota ini secara umum untuk meningkatkan dan menyelaraskan kualitas pelaksanaan tugas TPPS Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan keluaran/output yang berualitas dan terukur. Serta secara khusus untuk meningkatkan pemahaman tentang tugas pokok dan fungsi TPPS Provinsi dan Kabupaten/Kota, menyelaraskan program kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dan mengoptimalkan 8 aksi konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota.
Adapun agenda yang dibahas pertemuan ini penyampaian materi tentang Capaian Intervensi Spesifik dan Sensitif Percepatan Penurunan Stunting semester I 2023 dan Rencana Tindak Lanjutnya serta Evaluasi Program 5 Tematik Stunting (AKS, Minilokakarya, Konvergensi, Elsimil dan Tim Pendamping Keluarga).
Hadir dalam kegiatan ini Perwakilan dari BKKBN Provinsi Bali, Komandan Distrik Militer 1609/Buleleng, MDA Kabupaten Buleleng, serta Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Buleleng.