Rakor diipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ni Made Rousmini, S.Sos., M.A.P. Rapat ini diikuti oleh Kepala Bappeda Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.Sos., M.A.P., Kepala Instansi Vertikal, dan sejumlah stakeholder yang terlibat langsung dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Buleleng

Dalam kesempatan itu Sekda Buleleng mengatakan, sumber utama penyebab inflasi di Kabupaten Buleleng tidak lain berasal dari Komoditas Cabai merah, khususnya cabai rawit. Pada minggu I dan minggu II di bulan Desember ini cabai merah masih terpantau menjadi komoditas terbesar yang memberi andil/sumbangan inflasi.

Sekda Buleleng berharap untuk kedepannya kita perlu mewaspadai dan memperhatikan beberapa komoditas yang berpotensi memberi andil/sumbangan inflasi dengan tetap menjaga stabilitas harga terutama pada komoditas komponen bergejolak (volatile) lainnya.

Dapat kami informasikan, pada Bulan November Inflasi di Kabupaten Buleleng tercatat 0.87 persen. Inflasi ini lebih tinggi dibandingakan pada Bulan Oktober yang hanya mencapai 0.44 persen. Bahkan angka inflasi ini juga lebih tinggi dibandingkan kota denpasar 0.33 dan inflasi nasional sebesar 0.38 persen.