Forum Konsultasi Publik (FKP) Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng Tahun 2025-2029
Admin bappeda | 18 Maret 2025 | 49 kali
Pemerintah Kabupaten Buleleng melaksanakan forum konsultasi publik (FKP) terkait dengan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng Tahun 2025-2029 pada pagi hari ini, Kamis 18 Maret 2025. Kegiatan yang diselenggarakan secara Hybrid dari Studio Buleleng Command Center ini melibatkan lebih dari 150 peserta, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), DPRD, akademisi, tokoh masyarakat serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
FKP
yang dimulai pada pukul 09.00 WITA ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi partisipasi masyarakat dalam memberikan masukan dan saran terhadap arah kebijakan pembangunan Kabupaten Buleleng dalam lima tahun ke depan. Rancangan awal RPJMD ini, yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah, sangat penting karena akan menjadi acuan dalam menentukan prioritas pembangunan dan kebijakan di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga lingkungan hidup.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Buleleng yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Wakil Bupati, Gede Supriatna. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. “Melalui konsultasi publik ini, kita semua untuk bersama menyatukan tekad dengan menyampaikan ide, gagasan dan sumbang saran, serta berbagai masukan yang konstruktif lainnya guna memformulasi arah dan kebijakan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Buleleng yang akan diimplementasikan dalam lima tahun ke depan dan bersama-sama mewujudkan visi Kabupaten Buleleng yaitu “NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI”MELALUI POLA PEMBANGUNAN SEMESTA BERENCANA DALAM BALI ERA BARU DI KABUPATEN BULELENG,” ujar Wakil Bupati saat membacakan sambutan tertulis Bupati Buleleng.
Dalam kesempatan itu juga Wakil Bupati mengajak kepada seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara Lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk bersama-sama bersinergi melaksanakan dan menuntaskan misi kepemimpinannya dalam 8 misi pembangunan melalui jargon Buleleng Paten yang mengandung makna Buleleng yang unggul, solid dan berkelas. Lebih lanjut disampaikan, poin dari delapan misi program pembanguan di Kabupaten Buleleng dalam masa lima tahun ke depan kepemimpinannya sebagai berikut : 1. Menjamin tersedianya fasilitas dan pelayanan pendidikan yang merata, 2. Mewujudkan fasilitas dan layanan kesehatan berkualitas, transformasi ekonomi produktif, inovatif dan inklusif, 4. Membangun kemandirian pangan dan terpenuhinya sandang dan papan bagi Krama Buleleng baik dari segi jumlah, mutu maupun kontinuitasnya, 5. Transformasi tata kelola pemerintahan daerah yag kredibel dan akuntabel, 6. Memantapkan stabilitas keamanan, kepastian hukum dan ketertiban umum, 7. Mewujudkan ketahanan sosial budaya dan 8. Memantapkan pembangunan infrastruktur dan kewilayahan yang merata dan berkeadilan.
Terkait dengan program itu, Wabup Supriatna mengharapkan forum ini dapat berjalan dengan lancar dan dilandasi dengan semangat serta cita-cita bersama demi terwujudnya Buleleng maju, sejahtera, berdaya saing dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Reika Nurhaeni. Dalam laporannya Kepala Bappeda menjelaskan bahwa dilaksanakannya forum ini untuk mendapatkan masukan penyempurnaan terhadap Rancangan Awal RPJMD yang lebih menitikberatkan pada aspek teknokratis, dan diharapkan forum ini dapat menjadi media pembentukan komitmen seluruh stakeholder pembangunan dalam keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta menjadi langkah awal dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Buleleng yang akan menjadi pedoman pembangunan lima tahun ke depan. ,” jelasnya.
Dalam forum tersebut, Kepala Bappeda juga memaparkan rancangan awal RPJMD yang memuat visi, misi, permasalahan pembangunan, Isu Strategis, Tujuan dan sasaran pembangunan, serta program prioritas pembangunan Kabupaten Buleleng untuk lima tahun ke depan.
Reika Nurhaeni menyampaikan beberapa isu strategis dan permasalahan yang menjadi fokus dalam RPJMD ini, Dimana isu strategisnya antara lain: Daya Saing Daerah, Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat, Penguatan infrastruktur dan akses dasar, Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan, Peningkatan Kualitas Tata Kelola dan Akuntabilitas dan Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Sosial.
Setelah pemaparan rancangan awal RPJMD, peserta forum diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan dan saran. Seluruh masukan dan saran yang disampaikan oleh peserta forum untuk selanjutnya dipertimbangkan dalam penyusunan draf akhir RPJMD. Konsultasi publik ini diakhiri dengan pernyataan bahwa hasil dari diskusi dan masukan yang diberikan oleh masyarakat akan dituangkan ke dalam penandatanganan Berita Acara Kesepakatan dan dianalisis lebih lanjut oleh tim perencana, sebelum nantinya dimasukkan dalam dokumen RPJMD final.
Turut hadir langsung dalam forum itu, Anggota Komisi II DPRD Buleleng, Dewa Komang Yudi Astara, Sekretaris Daerah Buleleng, Gede Suyasa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini.