Dalam Rangka
Penyusunan Background Study RPJMN 2025-2029 dan RPJPN 2025-2045 Lingkup
Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat. Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Republik Indonesia melangsungkan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pendalaman
Background Study Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2025-2029 Strategi
Integrasi Perlindungan Sosial Adaptif pada Provinsi Jawa Barat dan Bali yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting, Rabu (07/06/23)
Diskusi ini juga diikuti
melalui aplikasi zoom meeting oleh Kepala Bappeda se Provinsi Jawa Barat dan
Kepala Bappeda se Provinsi Bali. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Buleleng
diikuti oleh Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.Sos. M.A.P. selaku Kepala Bappeda.
Diskusi dibuka oleh Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Bappenas,
Bapak Maliki,
ST, MSIE, Ph.D. Dengan menghadirkan narasumber dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Provinsi Bali, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Provinsi Bali.
Disampaikan oleh Bapak Maliki bahwa ada 3 (tiga) sasaran yang ingin dicapai
melalui diskusi ini, yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi bantuan sosial adaptif, integrasi perlindungan sosial
dan pemberdayaan masyarakat, serta inovasi pembiayaan permodalan kewirausahaan
dan ketenagakerjaan yang berfokus pada isu inklusivitas dan kelanjutusiaan
terutama untuk penguatan resiliensi terhadap kebencanaan dan krisis.,
2. Mengidentifikasi
aspek-aspek pertimbangan dalam perumusan strategi dan arahan kebijakan serta
prioritas pembangunan daerah terkait pemberdayaan masyarakat yang inklusif di
sektor kewirausahaan dan ketenagakerjaan sebagai penguatan resiliensi terhadap
kebencanaan dan krisis.
3. Mengidentifikasi
rancangan strategi dan arahan kebijakan serta prioritas pembangunan jangka
menengah dan jangka panjang daerah terkait pemberdayaan masyarakat yang
inklusif di sektor kewirausahaan dan ketenagakerjaan sebagai penguatan
resiliensi terhadap kebencanaan dan krisis.
Disampaikan pula
dengan terselengarannya diskusi terpusat ini bermanfaat untuk mempertajam hasil
kajian dan memberikan masukan dalam penyusunan Background Study RPJMN 2025-2029
dan RPJPN 2025-2045 Lingkup Pemberdayaan Masyarakat