Bekerja sama dengan Australian National University, Center for Economics and Development Studies Universitas Padjadjaran, dan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Kementerian PPN/Bappenas menggelar Seminar Nasional Government Spending and Indonesian Market Economy: Revisiting Its Role and Impact di Universitas Sam Ratulangi, Manado, Jum’at (13/11).
Dalam paparannya, Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Sidqi Lego Pangesthi Suyitno memberi penjelasan komprehensif mengenai kondisi ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan sejumlah Presiden RI dan kabinetnya.
Rasio belanja pemerintah pusat terhadap produk domestik bruto dengan dan tanpa subsidi serta kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, pergerakan ruang fiskal, hingga penerimaan pajak menjadi sejumlah topik yang dibahas. Direktur Sidqi menjelaskan, Indonesia kini menghadapi tiga skenario ekonomi, yakni high scenario, baseline scenario, dan low scenario.
Target rerata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen hingga lima tahun ke depan diakui beliau bisa dicapai jika indikator ekonomi memenuhi syarat. “Jika ingin mencapai target tersebut, kita memerlukan belanja negara sebesar 2053 triliun pada 2019,” paparnya.