Kolam renang bertaraf internasional di Jalan Pidada, Kelurahan Banyuasri, Singaraja dibuka kembali dan difungsikan untuk umum. Setelah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali lalu, kolam ini sempat ditutup karena pemerintah belum mengalokasikan anggaran operasional pemeliharaan kolam. Tahun ini Pemkab menyiapkan anggaran sebesar Rp 503 juta. Rekanan yang memenangkan tender sejak Juni 2016 juga telah melakukanpemeliharaan fasilitas kolam renang. Kolam ini dapat dimanfaatkan secara cuma-cuma untuk anak-anak sekolah, masyarakat umum, dan atlet dari klub renang Buleleng.
Menurut Kadis Pendidikan Buleleng, Drs. Gede Suyasa, selama tujuh bulan kedepan kolam dapat dimanfaatkan secara cuma-cuma oleh pelajar, masyarakat umum, dan atlet dari klub-klub renang di Buleleng.
Tidak ketinggalan PRSI ditugaskan untuk mengelola olahraga renang juga diizinkan untuk memanfaatkan kolam ketika akan menggelar event renang baik ajang lokal maupun luar daerah atau bahkan internasional. Hal ini sebagai komitmen pemerintah dalam memfasilitasi anak-anak sekolah maupun atlet untuk mengasah skill dalam olahraga renang dengan harapan dapat menciptakan bibit atlet dan meningkatkan prestasi dibidang renang. “Kita persilahkan menggunakan kolam itu untuk semua lapisan itu untuk semua lapisan masyarakat, termasuk untuk PRSI dalam membina atau menggelar event olahraga renang, sehingga perkembangan renang akan semakin bergeliat didaerah kita,” harap Suyasa.
Disisi lain, Suyasa mengatakan, pemanfaatan kolam tidak akan selamanya digratiskan. Ke depan pemerintah akan merencanakan untuk mengelola kolam secara professional dan mendatangkan sumber-sumber pendapatan untuk daerah. Langkah awal yang akan dilakukan adalah merevisi peraturan daerah (perda) tentang tempat rekreasi dan saran olahraga di Kabupaten Buleleng. Regulasi ini secara khusus belum mengatur terkait pungutan retribusi dari fasilitas kolam renang.