29 April 2015, di Ruang Birawa, Hotel Bidakara di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, diadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunaan Nasional Tahun Anggaran 2016, kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Provinsi, Bupati, Kepala Bappeda yang tersebar di seluruh Indonesia, acara ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Presiden disuguhi tarian tradisional dari Aceh yaitu Tari Saman, dalam pidatonya Presiden sangat mengagumi kekompakan penari tarian tersebut, harapan Presiden adalah agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dari Provinsi sampai Kabupaten/Kota kompak melakukan kegiatan pembangunan dan dilakukan dengan cepat, seperti para penari Saman.Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016 bisa capai 6,4%-6,6%. Angka ini jauh lebih tinggi dari target tahun ini sebesar 5,7%. Optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia ini disampaikan Andrinof di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2015 di Jakarta, beliau menjelaskan tingkat kemiskinan pada tahun 2016 berkisar 9%-10% sedangkan target pengangguran di angka 5,2% sampai 5,5%, Berbicara di depan Presiden Jokowi dan para kepala daerah, Andrinof menjelaskan prioritas program pembangunan akan menyasar sektor kedaulatan pangan, pariwisata, maritim, industri hingga pemerataan wilayah dan sebagainya, untuk mencapai itu, Indonesia membutuhkan kondisi sosial, politik, hukum dan keamanan yang kondusif sebagai syarat keberlangsungan pembangunan, dalam Musrenbangnas tahun ini, Bappenas mensinergikan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2016 dengan segala sudut pandang dan aspek. Musrenbangnas, merupakan puncak dari proses perencanaan panjang yang melibatkan pemangku kepentingan dari tingkat Desa, Kabupaten/Kota, sampai Provinsi, Musrenbangnas disinergikan setelah ada Pra Musrenbangnas yang dikaitkan dengan program Nawa Cita Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pra Musrenbangnas yang sudah digelar selama tujuh hari penuh.