NYOMAN SUTRISNA AJUKAN PERTANYAAN DALAM MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BULELENG TAHUN 2018

Dalam Musrenbang RKPD Kabupaten Buleleng Tahun 2018 yang berlangsung kamis (5/4) di Hotel banyualit Spa & Resort ini, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna ikut serta hadir dan memberikan beberapa pernyataan diantara ;

1. Dalam kesempatan ini, Sutrisna menyatakan bahwa perlu adanya sinergitas agar mendukung pertanian dari bidang pariwisata. Jika sekarang dilaksanakan pembangunan di bidang pertanian maka tentu saja akan berdampak pada pariwisata di kabupaten Buleleng. Namun, dalam pembangunan di bidang pertanian, wilayah bagian barat Buleleng sering mengalami banjir. Berdasarkan paparan yang disampaikan dinas PUPR Provinsi Bali, saluran irigasi di bagian barat Buleleng masih terpantau ada penyumbatan.
2. Secara implisit, Dinas Pariwisata sudah membuat KSPN, yaitu Bedugul dan Wanagiri. Langkah apa yang dilakukan Dinas PUPR Provinsi Bali untuk mendukung irigasi sehingga bisa menjual pariwisata Buleleng.
3. PUPR memiliki proyek untuk pantai. Sentuhan-sentuhan untuk melakukan suatu konservasi di daerah pantai sangat kecil. Diharapkan bahwa ada penanganan-penanganan pantai yang signifikan. Selain itu, wisata bahari di Buleleng yang telah memiliki potensi pariwisata bahari belum pernah tersentuh pembangunannya.

      Beliau juga mengajukan pertanyaan untuk para narasumber yang hadir diantaranya : 1.      Hal lain yang disampaikan bahwa penyulingan cengkeh sangat signifikan, namun penyulingan cengkeh ini dihentikan oleh pemerintah Kabupaten Buleleng, padahal di sisi lain adanya himbauan penggalakan ekonomi kreatif, mengapa penyulingan cengkeh ini dihentikan??

          Menanggapi pertanyaan tersebut dalam hal ini Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali, Ir. Lanang Aryawan, MMA., menyampaikan bahwa Penyulingan cengkeh dihentikan karena adanya fenomena bahwa limbah air penyulingan cengkeh dialirkan ke selokan sehingga isunya menjadi pencemaran lingkungan.