(0362) 21149
bappeda@bulelengkab.go.id
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Ratusan Warga Desa Cempaga Bersihkan Sampah dan Tanam Pohon

Admin bappeda | 09 Mei 2016 | 705 kali

Aksi peduli terhadap alam yang dirintis oleh Desa Cempaga, Kecamatan Banjar bersama sejumlah desa lain di kawasan Bali Aga terus dilakukan. Ratusan warga desa setempat kembali menunjukkan aksi peduli lingkungan dengan melakukan penghijauan dan membersihkan desa dari sampah plastik, Minggu (8/5).
 
Mulai  sekeha Truna-truni Desa Cempaga, PKK Desa Cempaga, Anak-anak sekolah, serta komunitas Buleleng Harmoni melakukan bakti sosial untuk mengajak masyarakat menjaga lingkunganya dengan baik. Mereka melakukan penanaman pohon pucuk merah dan tanaman glodok di sepanjang jalan di pusat desa Cempaga.
 
Selain warga desa, beberapa wisatawan juga ikut mendukung gerakan warga. Aktifitas warga ini juga memancing dukungan dari pengusaha ternama Bali, Gusti Ngurah Anom alias Cok Krisna. Cok Krisna memberikan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) bagi Desa Cempaga untuk menata lingkungan desa menjadi lebih rapi dan bersih dari sampah.
 
Saat ini, kawasan Bali Aga sedang berupaya untuk membentuk kawasan yang terintegrasi baik dari sisi peningkatan taraf hidup warga, Pelestarian seni, adat dan budaya serta pelestarian alam atau lingkungan. Rencananya mereka akanmembentuk sebuah kawasan yang disebut Bali Aga Harmoni.
Warga desa Cempaga melakukan aksi bersih sampah dan penanaman pohon |Foto ; Nova Putra|
Warga desa Cempaga melakukan aksi bersih sampah dan penanaman pohon |Foto ; Nova Putra|
 
Gerakan ini sedang dirintis oleh Perbekel Desa Cempaga, Putu Suarjaya dan Komunitas Bali Harmoni salah satunya digawangi oleh tokoh masyarakat Desa Sidatapa, Wayan Ariawan. Mereka berharap, Bali aga ini bisa menjadi salah satu sentra ekonomi pariwisata berbasis lingkungan dan budaya.
 
Beberapa kali pertemuan sudah digelar dengan sejumlah tokoh dan aparat desa di kawasan Bali Aga untuk mewujudkan Bali Aga Harmoni, sebuah kawasan terpadu untuk Bali Aga. Gerakan ini cukup terintegrasi dan salah satu agenda yang rutin digelar adalah penghijauan.
 
Perbekel Desa Cempaga, Putu Suarjaya menyatakan gerakan yang dilakukan warga desa Cempaga untuk melestarikan lingkungan sudah dilakukan sejak lama. Hal ini membangun pemikiran masyarakat bisa bersahabat dengan alam.
 
“Gotong-royong seperti ini setiap minggu rutin dilakukan. Penanaman pohon pun begitu. Kami dari aparatur desa juga sedang mengawal masyarakat untuk memilah dan memilih sampah organik dan non organik. Ini penting dan berdampak besar. Sampah-sampah organik kita pilah dan jadikan pupuk organik,” terang Suarjaya.
 
Suarjaya kini sedang menyebar sejumlah tabung komposter yang bermanfaat sebagai  bak sampah sekaligus menjadi alat untuk merubah sampah menjadi pupuk cair.
 
Tabung-tabung komposter ini disebar di sejumlah sudut desa, seperti pasar, kumpulan tempekan, rumah warga dan sejumlah titik di jalan pedesaan.
 
Sementara itu, tokoh dari Bali Harmoni, Wayan Ariawan juga berpendapat sama bahwa Bali Aga ini harus bersatu untuk membangun sebuah imej Bali Aga yang peduli lingkungan, bersih serta menjaga  tatanan adat dan budaya.  Pihaknya mengaku memang sudah berkomunikasi dengan sejumlah kepala desa di Bali Aga termasuk Desa Tigawasa untuk merancang pembangunan secara khusus bagi kawasan Bali Aga.
 
“Kalau kita mau maju, lestarikan lingkungan, bersihkan lingkungan dari sampah. Maka pasti akan banyak wisatawan yang akan datang. Apalagi kita punya kekhasan adat dan budaya, itu perlu dijaga dan dilestarikan oleh kita juga,” terang Wayan Ariawan.
 
Ariawan menyatakan masing-masing desa di kawasan Bali Aga mempunyai  tradisi adi luhung sebagai warisan Bali dimasa lalu. Sampai kini, sebagian besar masih dilestarikan. Misalnyaa hutan desa salah satu warisan yang dilimpahkan nenek moyang warga Bali Aga. Di Bali Aga, hutan adalah tempat yang suci sehingga hingga kini masih menjadi lestari. Tidk ad ayang berani meneebang pohon secara sembarangan didalam hutan.
 
Sementara itu Cok Krisna yang ikut terjun mendukung gerakan masyarakat Desa Cempaga mengaku mengapresiasi tinggi inisiatif dari warga desa Cempaga untuk melakukan bakti sosial peduli lingkungan.
 
Menurutnya, bagi dirinya pelestarian alam ini bukan pekerjaan baru. Untuk menata sebuah kawasan yang harus diperhatikan pertama pertama kali adalah permasalahan sampah atau kebersihan kawasan. Desa harus bersih dari sampah sehingga nyaman dikunjungi.
 
Bali Aga kata Cok, persatuannya sangat kuat. Ini potensi bagi desa-desa Bali Aga untuk bersatu menjadikan kawasan Bali aga dalam satu tujuan yang sama dibidang kebersihan dan pelestarian alam di Buleleng.
 
Cok Krisna berjanji akan membantu desa-desa Bali Aga untuk mewujudkan selruh desa di Bali Aga menjadi kawasan yang ebrsih dari sampah dan hijau.
 
“Kami memang targetkan setiap bulan bergotong royong ke setiap desa di Bali aga, Sidatapa, Cempaga, Tigawasa dan Pedawa serta Banyusri. Kita tata dulu kebersihannya. Kalau sudah bersih, pasti banyak yang akan datang ke sini dengan nyaman. Kalau dalam satu tahun Desa Cempaga, atau desa lain di Bali Aga bersih dari sampah, maka dua tahun kemudian pasti akan menjadi daerah yang menarik untuk dikunjungi,pasti itu, saya jamin,” tegas Cok Krisna.