Kemeriahan peringatan HUT ke-414 Kota Singaraja, tampak diberbagai sudut Kota Singaraja. Selain umbul-umbul serta spanduk peringatan bertulisan tematik peringatan HUT yakni “SATU HATI SATU PIKIRAN SATU KATA BERSAMA MEMBANGUN BULELENG’’, berbagai lomba budaya untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal juga telah digelar.
Salah satunya adalah lomba membuat penjor hias antar-organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buleleng yang digelar, Kamis (29/3/2018) yang bertempat di Lapangan Ngurah Rai Singaraja. Tercatat kurang lebih 50 peserta turut ambil bagian pada lomba penjor hias yang digelar melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kab Buleleng ini.
Bappeda Litbang Kabupaten Buleleng yang pada kegiatan lomba ini mendapatkan nomor urut 15 telah berhasil menghias penjor dalam waktu kurang dari 4 jam, penjor hias yang telah selesai di hias dipancangkan di lapangan Ngurah Rai atau yang biasa masayarakat sebut sebagai Taman Kota. Lomba penjor hias ini melibatkan tim juri dari akademisi dan juga seniman. penjor hias ini hanya diperbolehkan menggunakan bahan tradisional/bersifat alami, seperti busung (janur). Pada penjor hias ini, antara tinggi bambu, besar bambu dan hiasannya juga harus seimbang (serasi). ‘’Tim juri dalam melakukan penilaian berdasarkan pedoman pada kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh panitia. Termasuk pula proses pembuatan dari awal penjor itu dibuat sampai dipancangkan.
Dari hasil penilaian juri, tampil sebagai juara I adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan nilai 292. Juara II adalah Sekretariat DPRD Kab. Buleleng dengan nilai 289. Juara III Dinas Perikanan Kab. Buleleng dengan nilai 285.
Meskipun belum mendapatkan hasil yang maksimal, menurut Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Buleleng Ir. Gde Darmaja, M.Si tetap bangga atas usaha yang telah dilakukan. Menurut beliau, kalah menang dalam suatu perlombaan itu adalah hal yang biasa,yang penting kita sudah berusaha Semaksimal mungkin dalam lomba, "ujarnya".
Lomba penjor hias ini selain untuk memeriahkan hari jadi Kota Singaraja, sekaligus memberi ruang berkreativitas serta membangun kebersamaan. Terbukti, keakraban antar pegawai tampak sangat kental dan nyaris tanpa jarak. Semua menyatu dalam kegiatan ini.Semangat kebersamaan inilah diharapkan agar terus dipelihara dan dipertahankan dalam hal membangun Kota Singaraja.