Kamis, 7/10 2019 berlangsung Sinergitas Usaha Pengembangan Perhutanan Sosial berlangsung di Puri Bagus Lovina. Dihadiri oleh Balai PSKL, Bappeda litbang, Dinas Lingkungan Hidup, Ketahanan pangan, dinas pariwisata, dinas pertanian, Disdagperin, Dinas koperasi , Bank BRi, BPD lembaga yang terkait serta pelaku usaha terkait dengan kehutanan.
Acara dibuka oleh Sekditjen Perhutanan sosial KLHK, dilanjutkan dengan sambutan dari Sekda Buleleng yang disampaikan oleh Kepala BPMPD. Dalam sambutannya menghimbau agar kita bisa membantu serta menyediakan hal hal terkait upaya sinergitas dalam pengelolaan perhutanan sosial. Serta para kepala desa agar bisa merefiew RPJMDESnya dengan pengelolaan hutan.
Pada kesempatan ini diserahkan bantuan pengelolaan kepada Kelompok Usaha Perhutanan sosial (KUPS) sejumlah Rp.0,45 M. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi, membangun tata kelola hubungan kerja antara pemerintah pusat dan daerah yang disampaikan oleh sekditjen perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan. Al menyampaikan bahwa 120,6 juta ha luas hutan indonesia, hanya menghasilkan 0.8 % dari Devisa, karena pengelolaannya kepada korporasi, untuk itu perlu dikelola oleh masyarakat secara bersinergi dalam upaya memberikan manfaat yang lebih besar. Dilanjutkan dengan Strategi Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial yang disampaikan oleh kepala PSKL BAJA NUSRA.al menyampaikan kunci sukses ada 3 yaitu penguatan lembaga kelompok tani (KUPS)/koprasi/bumdes, pengelolaan dan pengembangan hutan.