Status Dinaikkan, Jalan Penghubung Desa Ularan dan Desa Lokapaksa Diaspal
Admin bappeda | 08 Juni 2016 | 796 kali
Jalan desa di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt tepatnya di Banjar Dinas Sorga telah dirubah statusnya menjadi jalan kabupaten sepanjang empat kilometer yang menghubungkan Desa Lokapaksa dan Desa Ualran. Dan tahun ini, jalan rusak yang telah menjadi jalan kabupaten ini, akan diperbaiki oleh Pemkab Buleleng. Sisanya menunggu perubahan status jalan.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat meninjau proyek infrastruktur yang ada di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Selasa (7/6). Turut mendampingi Bupati Agus Suradnyana, Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, ST.
Menurut Bupati, pemerintah menyediakan pagu anggaran senilai Rp. 6,6 Milyar dan sudah menjalani tender yang dimenangkan oleh PT. Palguna Jaya. PErusahaanini juga menggarap paket perbaikan infrastruktur jalan Mayong-Poh Asem-Banyuseri (2,5 Km), simpang tiga Busungbiu-Pelapuan (2,4 Km), Gunung Sari-Penginyahan (0,9 Km) termasuk perbaikan jalan di Banjar Sorga, Desa Lokapaksa (2,5 Km) dengan nilai kontrak sebesar 5,8 Milyar rupiah.
“Ya kita sudah mendapatkan pemenang untuk peningkatan jalan di Banjar Dinas Sorga ini. Bulan depan sudah mulai dikerjakan,” ungkap Bupati asal Desa Banyuatis ini.
Menurutnya jalan ini sangat penting untuk segera diperbaiki. Di sepanjang jalan di Banjar Dinas Sorga ini ada ratusan kepala keluarga yang sering menggunakan jalan ini sehingga nantinya akan membantu memperlancar perekonomian desa setempat.
Selain meninjau jalan, Bupati Agus Suradnyana juga meninjau proyek saluran air sekunder yang macet di Desa Lokapaksa yang berhubungan langsung dengan Bendungan Titab. Menurutnya, saluran ini sudah tiga tahun macet. Masyarakat pun tidak tahu harus mengadu kemana . Oleh karena itu pihaknya bulaln lalu langsung turun ke lapangan.
Bupati mengaku telah menugaskan Dinas Pekerjaan Umum Buleleng untuk mengajak para klian subak ke Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi. “Akhirnya mendapat respon dari Balai. Pengerjaan sudah dilaksanakan dari minggu lalu hingga akhirnya saluran terbuka. Ternyata disana ada 300 meter saluran bawah tanah atau terowongan yang harus dibongkar karena adanya sedimentasi. Astungkara dengan lancarnya saluran ini, air akan mengaliri lima subak,” katanya.
Pada kesempatan ini, Bupati Agus Suradnyana juga berkesempatan meninjau aliran sungai di daerah Saba yang diseberangi siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) dari Desa Lokapaksa menuju Desa Ringdikit.
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan para siswa ini memilih sekolah ke Ringdikit karena letaknya yang lebih dekat. Oleh karena itu, Pemkab Buleleng berencana membangun jembatan penyebrangan di daerah ini. “Karena letaknya yang lebih dekat ke Desa Ringdikit, siswa lebih memilih sekolah kesana dengan menyebrangi sungai ini. Oleh karena itu, tahun depan kita akan bangun jembatan penyebrangan di daerah ini biar lebih dekat,” jelas Bupati murah senyum ini.
Sementara itu, Suparta Wijaya menegaskan kembali bahwa jalan menuju Desa Ringdikit dari Desa Lokapaksa akan dibuatkan jembatan penyebrangan. “Sesuai dengan petunjuk Pak Bupati kita akan buatkan jembatan disana. Tapi sebelumnya kita akan buat perencanaan yang pas dulu karena bentang sungai tersebut berjarak kurang lebih 50 meter,” tandas Suparta Wijaya.
Download disini